Senin, 24 Maret 2014

Merefleksikan diri berlandaskan Teori Ekologi Bronfenbrenner


KELOMPOK 1
Sri Hasyuni                          131301016           (Bronfenbrenner)
Novita Sari Lubis                 131301022           (Vygotsky)
Agita Nova Br.Purba           131301044           (Bronfenbrenner)
Lely Febrina Rosa               131301100           (Vygotsky)
Ice Kristina Sitohang           131301024           (Vygotsky)



Teori ini dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner yang fokus pada konteks di mana anak tinggal dan orang-orang yang memengaruhi  perkembangan anak.

Lima sistem Lingkungan.

1.       Mikrosistem
Adalah setting di mana individu menghabiskan banyak waktu.
Contohnya adalah saya di salah satu organisasi KAMMI, interaksi yang saya lakukan adalah dengan teman sebaya dan kakak-kakak senior yang bergabung di organisasi tersebut.
2.        Mesosistem
adalah kaitan antar-mikrosistem.
Contohnya adalah pada saat saya tidak membaca materi perkuliahan dan pada saat diadakan kuis yang ternyata saya mendapatkan nilai yang buruk, sepanjang hari itu saya akan merasa bersalah dan lebih banyak diam daripada biasanya.
3.    Exosistem
Terjadi ketika pengalaman di setting lain memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri.
Contohnya saya sebagai anggota di salah satu organisasi dan kakak-kakak senior sebagai pengurus organisasi yang sama tersebut memiliki peranan yang kuat dalam memajukan organisasi. Mulai dari berkonstribusi melalui sarana, prasarana, dll.
4.      Makrosistem
Adalah keseluruhan pola kultural masyarakat.
Contohnya pada saat saya kecil orang tua saya selalu mengajari  jika bertemu orang yang lebih tua dari saya agar dijunjung tangannya ketika bersalaman. Maka sifat itu menjadi kebiasaan pada saya sampai sekarang
5.       Kronosistem
Adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak.
Contohnya adalah saya lebih mandiri dan cermat ketika saya sudah hidup mandiri semenjak kuliah.

Kamis, 13 Maret 2014

TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN



Dimana pembelajaran menggunakan teknologi sudah banyak diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita diharapkan mampu mengeksplorasi revolusi teknologi, internet, teknologi dan diversitas sosiokultural, dan potensi dan realitas teknologi dan pendidikan.
Revolusi Teknologi.
Pada masa sekarang kebutuhan murid salah satunya adalah menguasai teknologi agar siap untuk bekerja nantinya. Dengan adanya Revolusi teknologi ini semakin mempermudah pekerjaan kita dan untuk mengakses informasi-informasi lebih cepat. Sehingga kompetensi seseorang satu dan yang lainnya makin ditantang, diperluas dan dipercepat.
Teknologi sudah menjadi bagian dari pembelajaran selama beberapa dekade ini, apalagi terjadi kemajuan yang sangat dramatis di bidang teknologi ini. Fakta bahwa pada 1983 hanya ada sekitar 50.000 komputer di sekolah-sekolah Amerika. Pada 2002, ada lebih 6 juta. Dan sekarang setiap sekolah di Amerika kini sedikitnya punya satu komputer. Beberapa sekolah juga menyediakan aplikasi Channel One (kumpulan berita sepuluh menit sehari yang menjadi kotroversial karena juga memuat iklan selama dua menit) dan ada sekolah juga yang menyediakan sarana jaringan Telecomputing yang menghubungkan kelas-kelas di sekolah dan antarsekolah yang berbeda.
Misalnya  mengajar ekologi  gurun pasir  dengan mewajibkan muridnya membaca buku atau mendengarkan paparan deskripsi dari guru. Pembelajaran  akan lebih eksploratif dan interaktif jika menggunakan paket CD-ROM.
Tetapi penggunaan komputer di sekolah masih ketinggalan dengan penggunaannya di bidang bisnis. Sebuah survei yang dilakukan oleh Office of Technology Assement (1995) menemukan bahwa mayoritas guru tidak akrab dengan komputer. Dan dalam sebuah survei, mayoritas siswa SMP dan SMA dilaporkan menggunakan komputer pada level minimal selama 30 pelan.dalam survei ini, hanya 1 sari 11 murid yang menggunakan komputer sekolah untuk pelajaran bahasa, 1 dari 15 untuk pelajaran matematika,dan hanya 1 dari 40 untuk pelajaran sains.
Pembelajaran teknologi pada guru di sekolah belum direvolusionerkan dan hanya saat guru yang terlatih secara teknologislah yang membawa revolusi teknologi sehingga dapat benar-benar mengubah sekolah-sekolah.
Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem ini saling berhubungan di seluruh dunia dan memuat informasi yang banyak dan terbaru. Pada tahun 2000, 89 persen sekolah umum di AS telah terhubung dengan internet dan 77 persen kelas punya komputer yang terhubung dengan internet.

World WideWeb (Web) adalah sistem pengambilan informasi hipermedia yang menghubungkan berbagai materi internet; materi ini mencakup teks dan grafis. Ini sangat membantu para murid menemukan informasiyang dicari dengan memeriksa berbagai sumber.
Website adalah lokasi individu atau organisasi di internet. Website menampilkan informasi yang dimasukkan oleh individu atau organisasi.
E-mail adalah singkatan dari electronic mail dan merupakan bagian penting lain dari internet. Pesan dapat dikirim dan diterima dari individu atau dari banyak individu sekaligus.
Menggunakan internet di kelas.
·         Untuk membantu menavagasi dan mengintegrasikan pengetahuan.
·         Mendorong belajar bersama.
·         Menggunakan email.
·         Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru.


Internet adalah alat pembelajaran penting dalam proyek kaya teknologi yang disebut Cooperative Networked Educational Community of Tomorrow (Co-NECT).  Internet dapat menjadi  alat penting  untuk membantu murid belajar. Dua sumber yang bagus untuk lebih mempelajari lebih banyak tentang internet dan cara membawanya ke kelas adalah Cybereductor dan Teaching with Technology.

Teknologi dan Diversitas Sosiokultural
Teknologi membawa beberapa isu sosial. Dalam sebuah studi oleh National Association of Educational Progress terjadi kesenjangan antar kelompok etnis. Seperti  penggunaan komputer bagi murid Latino dan Afrika Amerika dan keluarga dengan murid perempuan lebih rendah dibandingkan murid kulit putih dan keluarga dengan murid lelaki. Berikut ini beberapa rekomendasi atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan penggunaan komputer.
o   Saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis.
o   Gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif pada murid dari semua latae belakang.
o   Beri murid informasi tentangpakar dari latar belakang gender dan etnis yang berbeda menggunakan teknlogi secara efektif di dalam kehidupan dan karier mereka.
o   Bicaralah dengan orang tua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer di rumah.
Masa depan: komputer dimana-mana
Dimasa yang akan datang para pakar menyatakan generasi komputer berupa ubiquitos computing.  Ubiquitos computing ini memaksa komputer eksis di dunia manusia yang merupakan kebalikan dari realitas virtual.
Memilih dan menggunakan teknologi di kelas
1.       Pilih teknologi dengan tujuan untuk membantu murid melakukan eksplorasi aktif, menyusun, dan me-restrukturasikan informasi.
2.       Cari cara untuk menggunakan teknologi sebagai bagian dari pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran dunia nyata.
3.       Pilih teknologi yang menyajikan model pasif bagi murid.
4.       Keahlian pengajaran anda amat penting, terlepas dari teknologi yang anda pakai.
5.       Teruslah mempelajari teknologi dan tingkatan pengetahuan dan kompetensi di bidang teknologi.

Minggu, 02 Maret 2014

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN RUANG LINGKUP (Bab I / materi pertama)



Pengajaran proses pendidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta  dirancang untuk mempermudah belajar.
Pembelajaran : proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
SEJARAH
William james
*       Eksperimen di laboratorium tidak bisa menjelaskan bagaimana cara mengajar anak secara efektif.
*       Penting mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas.
*       Mengajar pada titik yang lebih tinggi dari kemampuan anak.
 John Dewey
*       Motor  penggerak untuk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis.
*       Ide-ide:
*       Anak sebagai pembelajar aktif
*       Pendidikan difokuskan pada anak secara keseluruhan sehingga bisa beradaptasi dan memecahkan masalah.
*       Anak berhak mendapatkan pendidikan.
E.L.Thorndike
*      Tugas pendidikan di sekolah yang terpenting adalah menanamkan keahlian penalaran anak.
*      Intelegensi diklasifikasikan dalam tiga bentuk kemampuan, yaitu :
*      Kemampuan abstraksi, yaitu suatu kemampuan untuk bekerja menggunakan alat-alat mekanis dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan aktivitas sensory-motor.
*      Kemampuan sosial : yaitu suatu kemampuan untuk menghadapi orang lain disekitar diri sendiri dengan cara-cara efektif.
Burrhus Frederic Skinner
*       Pendidikan behavioral.
*       Operan conditioning : konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi.
*       Konsekuensi ( reinforcement-punishmen) bersifat sementara pada perilaku organisme.

Regulasi belajar : mengaktifkan diri sendiri dalam belajar ( menentukan tujuan pembelajaran).

Cara mengajar yang efektif :
*      Pengetahuan dan keahlian profesional.
*      Komitmen dan motivasi.
Pengetahuan dan keahlian profesional :
*      Penguasaan materi pelajaran.
*      Strategi pengajaran.
*      Pemahaman kontruktivisme.
*      Anak secara aktif membangun dan menyusun  pengetahuan dan pemahamannya.
*      Penelitian tujuan dan keahlian perencanaan instruksional.
*      Keahlian manajemen kelas.
*      Keahlian motivasional.
*      Keahlian komunikasi
*      Bekerja sama secara efektif dengan murid dan latar belakang kultural.
*      Keahlian teknologi
Riset dalam psikologi pendidikan :
*       Pendekatan riset ilmiah.
*       Riset ilmiah mereduksikan kemungkinan bahwa informasi didasarkan  pada keyakinan, opini dan perasaan personal.
*       Riset ilmiah didasarkan pada metode ilmiah.
*      Merumuskan masalah.
*      Mengumpulkan data.
*      Menarik kesimpulan.
*      Merevisi kumpulan dan teori riset.
METODE RISET
1.       Riset Deskriptif : bertujuan untuk mengamati dan mencatat perilaku.
*       Observasi alamiah dan partisipan.
*       Wawancara dan kuesioner.
*       Tes standar.
*       Studi kasus.
*       Studi etnografik.
2.       Riset Koresional.
3.       Riset Eksperimental.
Rentang Waktu :
*       Cross sectional.
*       Longitudinal.
Tantangan Riset:
*       Etika.
*       Gender.
*       Etnis dan Kultur.
Riset Aksi, Riset Evaluasi Program dan Duru Sebagai Periset.